Potensi aplikasi game, keuangan, dan kesehatan di pasar seluler Indonesia sangat menjanjikan

Dengan populasi yang besar dan biaya internet yang terjangkau, Indonesia menjadi salah satu pasar aplikasi seluler dengan tingkat pertumbuhan tercepat di dunia, melampaui pasar aplikasi lain yang berkembang pesat seperti Brasil, Korea, and Malaysia. Perusahaan riset GFK menyebutkan bahwa negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina membeli lebih dari 97 juta perangkat pada 2019. Selain itu, peningkatan penggunaan aplikasi seluler di seluruh Indonesia berperan penting dalam menciptakan salah satu pasar aplikasi seluler terbesar di dunia. Informasi tentang alasan kenapa aplikasi-aplikasi tertentu bisa populer menjadi langkah penting untuk menembus pasar. Dalam artikel ini, kami membahas tentang bagaimana berbagai kategori aplikasi dapat berkembang pesat di pasar aplikasi Indonesia dan bagaimana Anda dapat memanfaatkan OEM untuk mencapai tujuan pemasaran. 

Kategori aplikasi apakah yang diminati di Indonesia?

Aplikasi game seluler, fintech, dan kesehatan menjadi kategori aplikasi yang menjanjikan di pasar aplikasi Indonesia. Apptopia menyebutkan bahwa kategori aplikasi dengan tingkat instalasi paling tinggi di Indonesia adalah aplikasi game, dengan jumlah unduhan yang nyaris mencapai 2,8 miliar. Aplikasi keuangan menempati posisi kedua dengan  jumlah unduhan yang nyaris mencapai 1,8 miliar pada tahun 2019. Dampak pandemi COVID-19 juga harus dipertimbangkan, karena pandemi ini memberikan dampak yang beragam terhadap setiap kategori aplikasi. Sebagai contoh, dengan jumlah penduduk 270 juta jiwa dan dampak pandemi yang terjadi di seluruh dunia, kegiatan belanja online kini menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari para pelanggan di seluruh Indonesia. Sebaliknya, laporan AppsFlyer menyebutkan bahwa tingkat instalasi aplikasi perjalanan telah berkurang secara signifikan karena pandemi COVID-19.

Aplikasi kesehatan sedang naik daun di pasar aplikasi Indonesia

Popularitas aplikasi kesehatan seperti Halodoc, Alodokter, dan YesDok semakin meningkat sejak awal pandemi COVID-19. Masyarakat dapat menggunakan aplikasi seperti ini untuk menghubungi dokter jika mereka menunjukkan gejala COVID-19 atau memiliki masalah kesehatan lainnya. Sebelum pandemi, aplikasi kesehatan telah menemukan berbagai cara inovatif untuk membantu pengguna: Survei yang dilakukan pada tahun 2017  menunjukkan bahwa sekitar 35% dari 1.012 responden di Indonesia telah menggunakan aplikasi kesehatan dalam 12 bulan terakhir. Aplikasi kesehatan menarik bagi pengguna karena dapat menghemat waktu dan biaya, sekaligus mempermudah akses untuk mendapatkan masukan terkait kesehatan dan membeli obat.

Game seluler tetap menjadi kategori aplikasi yang paling banyak diunduh di Indonesia

Pengguna menghibur diri dengan game seluler selama pandemi. COVID-19 telah membuat berbagai negara semakin familier dengan aplikasi game, dengan rata-rata jumlah unduhan hingga lebih dari 456,000 per game seluler. Social mobile game semakin populer tahun ini. Head of Content di Comunix Oren Todoros menjelaskan tentang ketertarikan global ini dalam sebuah artikel untuk VentureBeat: “Salah satu alasan utama game seluler berhasil memberikan dampak yang besar selama pandemi, selain sebagai alternatif murah untuk mendapatkan hiburan adalah karena aplikasi game membantu masyarakat tetap bersosialisasi sembari menjaga jarak.” Beliau menambahkan bahwa “Party game seperti ‘Escape Team,’ ‘Heads Up,’ dan ‘Words With Friends’ menjadi tempat bagi teman, baru dan lama, untuk berkumpul, berbagi tawa, dan bersenang-senang. Dalam kondisi saat ini di mana sebagian besar masyarakat terjebak di rumah, game dapat menjadi pengalih perhatian dan sumber tawa yang sangat dibutuhkan di masa serius seperti ini.”

Fintech dengan cepat mengubah cara pengguna Indonesia mengelola keuangan

Jumlah unduhan aplikasi FinTech meningkat pesat, dengan kontribusi terhadap pangsa pasar instalasi dunia yang meningkat sebesar 90%. Asia Tenggara, dan khususnya Indonesia, memimpin perubahan dalam aplikasi perbankan selama beberapa tahun terakhir dan potensi aplikasi fintech di pasar Indonesia sangat menjanjikan. Dengan aplikasi seperti ini, pengguna dapat menghemat waktu yang digunakan untuk mengunjungi kantor cabang bank guna mendapatkan layanan keuangan. Perusahaan seperti Kredivo, Akulaku, dan Julo telah memberdayakan sebagian besar masyarakat dengan akses ke kredit, pinjaman, dan transfer dana untuk melakukan pembelian dan pembayaran secara online. Selain kesuksesan ini, aplikasi e-commerce tidak akan dapat berkembang tanpa aplikasi fintech dan akses ke pembayaran digital. Aplikasi Fintech bukan sekadar tren  – kategori aplikasi ini akan tetap ada untuk waktu yang lama karena 256 juta penduduk di Indonesia akan memiliki akses ke internet pada tahun 2025.

Bagaimana OEM dapat membantu Anda menargetkan pasar aplikasi Indonesia

Jika Anda memiliki aplikasi game, fintech, atau kesehatan dan ingin menargetkan pasar aplikasi Indonesia, kerja sama dengan OEM (Produsen Peralatan Asli) menawarkan solusi cerdas. Dengan kerja sama ini, aplikasi Anda dapat ditawarkan melalui app store yang dimiliki secara independen oleh OEM, Anda akan memiliki akses ke banyak audience belum dapat dijangkau dengan harga yang bersaing. OEM menawarkan akuisisi pengguna yang lebih tinggi dengan CPI (biaya-per-instalasi) yang lebih rendah, dan dapat menjadi metode pemasaran yang sangat efektif di negara-negara yang tidak dimonopoli oleh app store Apple dan Google – seperti Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara lainnya. Salah satu keuntungan penting yang diperoleh dari bekerja sama dengan OEM adalah Anda dapat mengakses ekosistem bebas penipuan. Hal ini dikarenakan tidak ada batasan antara pemilik anggaran dan OEM.